Game Changer in Radio Business.
Marwan Samiadji merupakan CEO dari Suzana Radio Network, jaringan radio terbesar di Jawa Timur, memiliki belasan channel radio dengan variasi segmen yang beragam untuk setiap channel-nya. Di awal sesi, beliau memperkenalkan Suzana Radio Network sebagai perusahaan jaringan radio terbesar dengan memiliki 12 station radio, yaitu 8 di Kota Surabaya, 1 di Lamongan, 1 di Probolinggo, 1 di Malang, dan 1 di Pasuruan. Sebagai jaringan radio terbesar di Surabaya Raya, setiap station di Suzana Radio Network memiliki segmentasi yang berbeda-beda. Sebagai seorang praktisi yang sudah berkecimpung di dunia bisnis radio selama 40 tahun, Marwan Samiadji mengatakan bahwa bisnis radio selalu menemui tantangan di setiap eranya, dan bahkan tantangan-tantangan tersebut terus berevolusi. Tidak sedikit pakar yang memprediksi bahwa industri radio akan mati di setiap eranya. Namun, hingga saat ini industri radio dan Suzana Radio Network masih terus eksis.
Berbicara mengenai tantangan, beliau menceritakan selama 40 tahun radionya berdiri, ancaman yang dihadapi bukan hanya persaingan berebut omzet atau iklan dengan kompetitor lain. Namun ada banyak tantangan yang mengancam industri radio, mulai dari munculnya RCTI sebagai channel TV swasta pertama di tahun 80-an, hingga munculnya berbagai sosial media dan aplikasi musik di era 2010-an. Ini semua mengancam eksistensi industri radio karena dilihat lebih menarik dan berpotensi dibandingkan radio. Para pengamat dan praktisi penyiaran dan periklanan banyak berkomentar dan memprediksi bahwa era industri radio akan berakhir. Namun nyatanya, hingga saat ini radio masih berhasil mempertahankan eksistensinya. Dan sekarang, ancaman terbaru industri radio dan seluruh industri bisnis adalah COVID-19 ini.
Sebagai industri yang memutarkan lagu dan memberi informasi, bisa dikatakan pendapatan utama dari industri radio adalah periklanan. Namun, untuk bertahan dari ancaman dan persaingan, beliau menyatakan bahwa radio tidak bisa hanya bersandar pada periklanan namun perlu dikembangkan. Sebagai contoh, Suzana Radio Network menyedikan penyelenggaraan event bagi klien mereka dan membantu dalam mencari solusi untuk distribusi budget iklan kliennya. Marwan Samiadji dan grup radionya menjalankan bisnis radio dengan berlandaskan pada filosofi-filosofi yang menurutnya mampu mempertahankan Suzana Radio Network hingga saat ini.
Filosofi pertama yang dimiliki Suzana Radio Nework yaitu selalu menjaga struktur organisasinya agar tetap ramping. Hal ini dikarenakan beliau mempelajari dan memprediksi bahwa biaya SDM selalu naik namun harga jual cenderung stagnan atau bahkan turun dikarenakan persaingan. Karena itu, proses bisnis dibuat sesederhana mungkin. Cara kerja dan manajemen SDM harus diubah, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi automasi.
Filosofi kedua beliau dalam menjalankan bisnis radio adalah selalu membuat business plan, termasuk dalam melakukan investasi perusahaan. Beliau menjelaskan perlunya memperhitungkan imbal-balik dan resiko yang dapat terjadi, serta mampukah perusahaan menanggungnya. Beliau paham bahwa rencana yang dibuat tidak akan selalu berhasil, kadangkala bisa tertunda bahkan gagal. Hal ini bisa disebabkan faktor internal dan eksternal.
Filosofi ketiga yang diterapkan Marwan Samiadji adalah selalu menyediakan dana darurat. Dalam menjalankan bisnisnya, beliau tidak pernah menginvestasikan ulang atau membelanjakan seluruh dana yang diperoleh. Selalu ada dana yang disisihkan sebagai dana darurat. Dan ini terbukti menyelamatkan perusahaannya terutama di awal terjadinya pandemi.
Filosofi keempat yang diterapkan beliau yaitu, keeping an open mind is really important. Sebagai pelaku bisnis, kita harus terus berinovasi. Jangan sampai kita terjebak dengan cara lama, karena bisa saja hal-hal tidak terduga terjadi, seperti pandemi saat ini. Memiliki keinginan untuk berubah dan berkembang, selalu mencari strengths dan opportunities perusahaan, dan tidak takut untuk mencoba adalah hal-hal yang perlu kita miliki. Seperti pada Suzana Radio Network, mereka sudah mulai merambah ke digital platform sejak 2010 demi mengikuti perkembangan.
Terakhir, filosofi kelima yang dipegang oleh Marwan Samiadji adalah menjadi orang yang jujur dan kritis terhadap produk sendiri. Beliau selalu menanamkan hal ini pada timnya. Beliau tidak ingin karyawannya mudah berpuas diri, tapi terus mencari kekurangan dan memperbaiki produk mereka. Beliau berpesan agar tim dan produk kita selalu dikembangkan menjadi lebih baik.